SUDAH SELAYAKNYA KITA MEMBANTU SAUDARA DI PONOROGO KARENA MUNGKIN SAJA KITA TERMASUK BAGIAN DARI PENYEBAB LONGSORNYA TANAH MEREKA
Hari ini (Selasa, 11 April 2017) anak-anak berkumpul di hall sekolah untuk menggelar acara penggalangan dana kemanusiaan bencana longsor Ponorogo. Mereka terlihat antusias dalam berinfaq disela-sela mendengarkan tausiyah singkat tentang longsor. Infak yang terkumpul sebesar Rp 18.766.000,00
Longsor terjadi karena tanah tak mampu lagi menampung beban maksimal resapan air dan menyebabkan perubahan tekstur tanah sehingga tanah menjadi lapuk. Maka saat hujan lebat tanah akan bergeser ke bawah diikuti oleh semua unsur penyusunnya. salah satu penyebabnya adalah karena hutan gundul, daerah perbukitan sudah berubah menjadi lahan pertanian.
Apakah kita ikut andil?
Banyangkan untuk anak sekolah dasar saja,
Kertas, pensil, penghapus, meja, kursi, papan tulis yang dipakai tiap hari terbuat dari bahan kayu, dan kayu diambil dari pohon. Pohon-pohon tersebut kita ambil dari hutan. Kalo tiap hari 1 siswa SD membuang 1 kertas berarti ada 115.200 kertas yang terbuang di Sragen (asumsi 576 sekolah dasar x 200 siswa), berapa ribu lembar dalam seminggu, berapa dalam sebulan, setahun, dst. Kalo tiap siswa SD menggunakan 1 pensil tiap minggu berarti ada 460.800 pensil dalam sebulan, berapa ribu pensil dalam setahun?
Berapa pohon yang harus ditebang untuk memenuhi kebutuhan kertas dan pensil tersebut?
Berapa pohon yang harus ditebang untuk memenuhi kebutuhan penghapus, papan tulis, meja-kursi siswa?
TANPA SADAR, TERNYATA KITA IKUT ANDIL DALAM KERUSAKAN HUTAN MEREKA, MAKA SUDAH SEHARUSNYA KITA MEMBANTU.
Alhamdulillah hari ini anak-anak ikut disadarkan atas peristiwa ini, ajakan menghemat penggunaan kertas, pensil menemukan momen yang sangat pas. Satu-dua kertas mungkin tidak menjadi masalah bagi mereka tapi setelah diakumulasikan ternyta berdampak luar biasa untuk lingkungannya.
Longsor terjadi karena tanah tak mampu lagi menampung beban maksimal resapan air dan menyebabkan perubahan tekstur tanah sehingga tanah menjadi lapuk. Maka saat hujan lebat tanah akan bergeser ke bawah diikuti oleh semua unsur penyusunnya. salah satu penyebabnya adalah karena hutan gundul, daerah perbukitan sudah berubah menjadi lahan pertanian.
Apakah kita ikut andil?
Banyangkan untuk anak sekolah dasar saja,
Kertas, pensil, penghapus, meja, kursi, papan tulis yang dipakai tiap hari terbuat dari bahan kayu, dan kayu diambil dari pohon. Pohon-pohon tersebut kita ambil dari hutan. Kalo tiap hari 1 siswa SD membuang 1 kertas berarti ada 115.200 kertas yang terbuang di Sragen (asumsi 576 sekolah dasar x 200 siswa), berapa ribu lembar dalam seminggu, berapa dalam sebulan, setahun, dst. Kalo tiap siswa SD menggunakan 1 pensil tiap minggu berarti ada 460.800 pensil dalam sebulan, berapa ribu pensil dalam setahun?
Berapa pohon yang harus ditebang untuk memenuhi kebutuhan kertas dan pensil tersebut?
Berapa pohon yang harus ditebang untuk memenuhi kebutuhan penghapus, papan tulis, meja-kursi siswa?
TANPA SADAR, TERNYATA KITA IKUT ANDIL DALAM KERUSAKAN HUTAN MEREKA, MAKA SUDAH SEHARUSNYA KITA MEMBANTU.
Alhamdulillah hari ini anak-anak ikut disadarkan atas peristiwa ini, ajakan menghemat penggunaan kertas, pensil menemukan momen yang sangat pas. Satu-dua kertas mungkin tidak menjadi masalah bagi mereka tapi setelah diakumulasikan ternyta berdampak luar biasa untuk lingkungannya.
ADA 2 NILAI DARI PERISTIWA TERSEBUT
1. RASA EMPATI TERHADAP SESAMA
2. KEPEDULIAN TERHADAP PELESTARIAN LINGKUNGAN
#TaqwaCerdasMandiri
1. RASA EMPATI TERHADAP SESAMA
2. KEPEDULIAN TERHADAP PELESTARIAN LINGKUNGAN
#TaqwaCerdasMandiri
0 komentar:
Posting Komentar