SD Birrul Sragen Perpus Ahmad Dahlan

Berkemah adalah sebuah kegiatan rekreasi di luar ruangan. Kegiatan ini umumnya dilakukan untuk beristirahat dari ramainya perkotaan, atau dari keramaian secara umum, untuk menikmati keindahan alam. Berkemah biasanya dilakukan dengan menginap di lokasi perkemahan, dengan menggunakan tenda, di bangunan primitif, atau tanpa atap sama sekali.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, kemah (kata benda) adalah tempat tinggal darurat, biasanya berupa tenda yang ujungnya hampir menyentuh tanah dibuat dari kain terpal dan sebagainya. perkemahan (kata benda) 1 hal berkemah; 2 himpunan kemah (pramuka, pasukan, dsb); tempat berkemah.
Berkemah sebagai aktivitas rekreasi mulai populer pada awal abad ke-20. Kegiatan ini juga umumnya disertai dengan kegiatan rekreasi luar ruangan lainnya, seperti mendaki gunung, berenang, memancing, dan bersepeda gunung.
Pada hari Sabtu  tanggal 18 Mei 2013 SD BIRRUL WALIDAIN MUHAMMADIYAH SRAGEN
mengadakan Kegiatan kemah di Perkebunan TEH BATU JAMUS KEC.SINE Kab NGAWI , Kegiatan yang dilaksanakan setelah jeda UN(UJIAN NASIONAL) ini di ikuti oleh siswa kelas 6 SD BIRRUL WALIDAIN MUHAMMADIYAH SRAGEN.
Kemah ini di isi berbagai kegiatan,antara lain : Pemasangan tenda, Memasak , Pentas kreatif siswa per kelompok, Dan paginya Mencari jejak / HIKING di sekitar lokasi perkemahan.

 

JELANG UN, PULUHAN SISWA SD BIRRUL SUNGKEMAN
Isak tangis mewarnai acara sungkeman puluhan siswa SD Birrul Walidain Muhammadiyah Sragen pada Jum’at malam (3/5). Acara yang digelar di halaman sekolah tersebut dihadiri oleh seluruh 74 siswa kelas 6 beserta kedua orangtuanya masing-masing.
Demikian diungkapkan Erna Puji Hartanto selaku humas SD Birrul Walidain.  Dia mengatakan, bahwa sebelum acara sungkeman, peserta mendengarkan ceramah motivasi yang disampaikan oleh Ir. Kusnadi Ikhwani, seorang motivator dan penulis buku “Marketing Langit”. “Dengan penuh hikmat para peserta mendengarkan ceramah yang membakar semangat tersebut,” imbuhnya.
Setelah ceramah selesai, para siswa sungkem kepada orangtua masing-masing, mereka memohon maaf dan mohon do’a restu untuk kesuksesan Ujian Nasional kali ini. Diringi oleh tetesan air mata, orangtua pun memberikan do’a restunya kepada putra-putrinya tercinta,”terang Erna.
Kegiatan ini adalah rangkaian kegiatan dalam persiapan menghadapi Ujian Nasional. Selain acara sungkeman, ada pula program Malam Bina Iman dan Taqwa (MABIT) yang dimulai Minggu (5/5) dan berakhir setelah Ujian Nasional selesai pada Rabu (8/5). Selama tiga malam para siswa dikarantina di sekolah agar bisa lebih fokus dalam belajar dan tidak terpengaruh oleh pergaulan ataupun hal-hal yang bisa mengganggu konsentrasi belajar siswa,”kata Erna.
Dia juga menjelaskan, dalam kegiatan MABIT ini,siswa menginap di sekolah untuk mendapatkan bimbingan belajar dan motivasi ibadah oleh guru, dan orangtua dilarang untuk menjenguknya sebelum Ujian Nasional selesai.
Kegiatan seperti ini, kata Erna, adalah rutin dilakukan setiap tahun dan Alhamdulillah, hasilnya cukup memuaskan. Dan kami berharap bahwa dengan diadakannya acara sungkeman ini,  para siswa bisa mendapatkan nilai seperti yang mereka idam-idamkan.