RSS

MOTIVASI AWAL SEMESTER 2

Setelah sekian lama para santri berehat sejenak selama liburan, tiba saat mereka mengawali awal semester baru yaitu semester 2. Maka agenda yang pertama adalah anak-anak diberikan motivasi saat apel pagi. Petugas pemberi taushiyah adalah ustadz hariyanto…
Berikut ini sedikit ringkasan taushiyah yang disampaikan:
Rosulullah telah mengingatkan, bahwa kita harus senantiasa lebih baik dari hari kemarin.
مَنِ اسْتَوَى يَوْمَاهُ فَهُوَ مَغْبُونٌ ، وَمَنْ كَانَ يَوْمُهُ شَرًّا مِنْ أَمْسِهِ فَهُوَ مَلْعُونٌ
“Barangsiapa yang dua harinya (hari ini dan kemarin) sama maka ia telah merugi, barangsiapa yang harinya lebih jelek dari hari sebelumnya maka ia tergolong orang-orang yang terlaknat/ celaka”
Sama halnya para santri, maka semester ini harus lebih baik dari semester 1…..siap. Maka para santri ustadz akan memberikan tips atau cara agar lebih baik dari semester kemarin dengan 4 tips/cara.
1. Membaguskan doa dan bersungguh-sungguh dalam berdoa
Sebagaimana kisah tentang Dokter ahli bedah dengan seorang nenek:
Kisah nyata, terjadi di Pakistan. Seorang Dr Ahli Bedah terkenal (Dr. Ishan)
tergesa-gesa menuju airport. Beliau berencana akan menghadiri Seminar Dunia dalam bidang
kedokteran, yang akan membahas penemuan terbesarnya di bidang kedokteran.
Setelah perjalanan pesawat sekitar 1 jam, tiba-tiba diumumkan bahwa pesawat mengalami
gangguan dan harus mendarat di airport terdekat.
Beliau mendatangi ruangan penerangan dan berkata: Saya ini dokter special, tiap menit nyawa manusia bergantung ke saya, dan sekarang kalian meminta saya menunggu pesawat diperbaiki dalam 16 jam? Pegawai menjawab: Wahai dokter, jika anda terburu-buru anda bisa menyewa mobil, tujuanmanda tidak jauh lagi dari sini, kira-kira dengan mobil 3 jam tiba.
Dr. Ishan setuju dengan usul pegawai tersebut dan menyewa mobil. Baru berjalan 5 menit, tiba-tiba cuaca mendung, disusul dengan hujan besar disertai petir yang mengakibatkan jarak pandang sangat pendek.
Setelah berlalu hampir 2 jam, mereka tersadar mereka tersesat dan terasa kelelahan. Terlihat sebuah rumah kecil tidak jauh dari hadapannya, dihampirilah rumah tersebut dan mengetuk pintunya.
Terdengar suara seorang wanita tua: Silahkan masuk, siapa ya?
Terbukalah pintunya. Dia masuk dan meminta kepada ibu tersebut untuk istirahat duduk dan mau meminjam telponnya. Ibu itu tersenyum dan berkata: "Telpon apa Nak? Apa anda tidak sadar ada dimana? Disini tidak ada listrik, apalagi telepon. Namun demikian, masuklah silahkan duduk saja dulu istirahat, sebentar saya buatkan teh dan sedikit makanan utk menyegarkan dan mengembalikan kekuatan anda."

Dr. Ishan mengucapkan terima kasih kepada ibu itu, lalu memakan hidangan. Sementara
ibu itu sholat dan berdoa serta perlahan-lahan mendekati seorang anak kecil yang
terbaring tak bergerak diatas kasur disisi ibu tersebut, dan dia terlihat gelisah diantara tiap
sholat. Ibu tersebut melanjutkan sholatnya dengan do'a yang panjang.
Dokter mendatanginya dan berkata: Demi Allah, anda telah membuat saya kagum dengan keramahan anda dan kemuliaan akhlak anda, semoga Allah menjawab do'a-do'a anda.
Berkata ibu itu: Nak, anda ini adalah ibnu sabil yang sudah diwasiatkan Allah untuk dibantu. Sedangkan do'a-do'a saya sudah dijawab Allah semuanya, kecuali satu. Bertanya Dr. Ishan: Apa itu do'anya? Ibu itu berkata: Anak ini adalah cucu saya, dia yatim piatu. Dia menderita sakit yang tidak bisa disembuhkan oleh dokter-dokter yang ada disini. Mereka berkata kepada saya ada seorang dokter ahli bedah yang akan mampu menyembuhkannya; katanya namanya Dr. Ishan, akan tetapi dia tinggal jauh dari sini, yang tidak memungkinkan saya membawa anak ini ke sana, dan saya khawatir terjadi apa-apa di jalan. Makanya saya berdo'a kepada Allah agar memudahkannya.
Menangislah Dr. Ishan dan berkata sambil terisak: Allahu Akbar, Laa haula wala quwwata illa billah. Demi Allah, sungguh do'a ibu telah membuat pesawat rusak dan harus diperbaiki lama serta membuat hujan petir dan menyesatkan kami, Hanya untuk mengantarkan saya ke ibu secara cepat dan tepat. Saya lah Dr. Ishan Bu, sungguh Allah swt telah menciptakan sebab seperti ini kepada hambaNya yang mu-min dengan do'a. Ini adalah perintah Allah kepada saya untuk mengobati anak ini.



Kesimpulan: Jangan pernah berhenti berdo'a sampai Allah menjawabnya.
2. memperbanyak berdzikir dan istighfar
Sebagaimana kisah tentang imam ahmad bin hambal dengan seorang pembuat roti:
Imam al Jauzi rahimahullah menulis sebuah buku tentang Ahmad ibn Hanbal rahimahullah, salah satu ulama yang paling terkenal. Saat beliau wafat, tak kurang dari 1,3 juta orang datang untuk ikut menyalati jenazahnya. Begitu populer dan sangat dicintainya beliau. Imam Ahmad seringkali mendatangi halaqah murid-muridnya, beliau gemar mencari ilmu dari orang lain dengan mengenakan penutup wajah. Sehingga tidak banyak orang tahu atau mengenali wajah Imam Ahmad. Selain itu Imam Ahmad juga dikenal sangat rendah hati. Suatu hari Imam Ahmad pergi ke Syam, atau Suriah di zaman sekarang, termasuk Palestina, Lebanon, dan Yordan. Menjelang malam, Imam Ahmad datang ke sebuah mesjid. Namun dia dihadang oleh penjaga masjid yang melarangnya masuk ke dalamnya karena masjid akan segera ditutup. Walaupun Imam Ahmad mengatakan bahwa beliau tidak memiliki tempat lain pada malam itu, penjaga masjid itu tetap bersikeras untuk menyuruhnya keluar.
Bisa saja pada saat itu, beliau mengatakan bahwa dirinya adalah Imam Ahmad, tetapi beliau tidak mau menggunakan cara itu. Jadi Imam Ahmad pun mengemasi barang-barangnya dan hendak tidur di tangga masjid. Tetapi penjaga masjid itu kembali datang untuk mengusirnya dan melarangnya untuk tidur di sana.
Karena Imam Ahmad tidak memiliki tempat lain, dan tidak mengenal daerah itu hingga tidak tahu lagi kemana hendak pergi, beliau mencoba untuk bertahan untuk tetap tinggal di tangga masjid. Si penjaga masjid pun tak mau kalah, tidak tahu bahwa dia sedang berhadapan dengan Imam Ahmad, dia memegang kaki Imam Ahmad, dan kemudian menyeretnya hingga ke tengah jalan lalu meninggalkannya di sana.
Kemudian apa yang terjadi? Seorang tukang roti yang tinggal di seberang jalan datang menghampiri Imam Ahmad dan berkata, “Kau bisa tidur di toko rotiku malam ini.” Tukang roti itu telah menolong Imam Ahmad. Selama berada di rumah tukang roti, Imam Ahmad selalu mengamati laki-laki ini. Tukang roti itu sedang mengaduk adonan rotinya, dan kemudian memasukkannya ke dalam oven. Sepanjang waktu dia bekerja mengerjakan segala hal untuk membuat roti, tukang roti ini tak pernah berhenti mengucapkan “Subhanallah, Alhamdulillah, La illaha ilallah, Allahu Akbar”. Di sepanjang malam dia bertasbih.
Imam Ahmad begitu terkejut. Biasanya orang-orang akan menjadi letih setelah bertasbih selama beberapa menit, tetapi orang ini terus menerus bertasbih di sepanjang waktu dia bekerja. Terus menerus dia mengucapkan “Subhanallah, Alhamdulillah, La illaha ilallah, Allahu Akbar”.
Tertakjub, Imam Ahmad pun bertanya kepadanya, “Sudah berapa lama kau melakukan ini?”
“Apa maksud Anda, Tuan?” “Bertasbih kepada Allah.” terang Imam Ahmad.
“Di sepanjang hidupku. Inilah yang selalu aku lakukan.” jawab tukang roti itu.
Imam Ahmad kembali bertanya kepadanya, “Apa yang telah engkau dapatkan dari Allah sebagai hasil dari semua tasbih yang kau lakukan?” Tentu saja jannah (surga). Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“ Ucapkanlah olehmu Subhanallah (Maha suci Allah), Alhamdulillah (Segala puji bagi Allah), Laa ilaaha illallah (tidak ada ilah selain Allah) dan Allahu Akbar (Allah Maha besar). Maka setiap bacaan tersebut akan menumbuhkan satu pohon di surga bagimu" (HR. Ibnu Majah).
Kita bisa membayangkan bagaimana kedudukan tukang roti ini di mata Allah. Namun tukang roti itu berkata, “Aku tidak pernah berdoa kepada Allah kecuali Dia mengabulkannya.” Imam Ahmad berkata, “Subhanallah. Kau tidak pernah berdoa kepada Allah kecuali Dia mengabulkannya?” Maka tukang roti itu pun mengulangi perkataannya, “Aku tidak pernah berdoa kepada Allah kecuali Dia pasti mengabulkannya.” Tetapi kali ini dia melanjutkan, “Kecuali untuk satu hal.”
Imam Ahmad bertanya, “Apakah satu hal itu?”
Tukang roti itu menjawab, “Mendapatkan kesempatan untuk bertemu Imam Ahmad.”
Mendengar ini Imam Ahmad meneteskan air mata. Beliau memeluk laki-laki ini dan berkata,
“Allah telah membawakan Ahmad kepadamu dengan menyeret kakinya hingga sampai ke toko rotimu. Jika bukan karenamu, mungkin malam ini aku bisa tidur nyenyak di masjid.”
Subhanallah.. Alhamdulillah.. La illaha ilallah.. Allahu Akbar
“Amalan yang lebih dicintai Allah adalah amalan yang terus-menerus dilakukan walaupun sedikit.” (HR Bukhari dan Muslim)
3. menyempurnakan ikhtiar atau usaha kita, yaitu semangat untuk belajar
4. menghiasi diri kita dengan memperbanyak amal sholeh terutama menolong orang lain yang kesusahan.
Para santri diingatkan dengan seragam hari rabu, apa yang tertulis dibaju itu…..ialah SD Birrul school of champions, yaitu sekolahnya para juara. Maka sebelum ustadz tutup taushiyah pagi ini mari kita nyanyi bersama ya….. Bila ada 1000 sang juara
Akulah satu diantaranya
Bila ada 100 sang juara
Akulah satu diantaranya
Bila ada 10 sang juara
Akulah satu diantaranya
Bila ada seorang juara
Akulah……… yang menjadinya
insyaAllah…..insyaAllah…..InsyaAllah…..Aku Juara.













  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar