TAWAKAL DAN IHTIARBertawakal sepenuhnya kepada Allah dan berikhtiar (berusaha) semaksimal mungkin adalah satu prinsip hidup utama yang harus dipegang seorang muslim. Jika mengimani dan meyakini bahwa Allah yang metakdirkan segala sesuatu maka sudah semestinya bertawakal kepada Allah semata. Bukan bersandar pada diri sendiri, bersandar pada usaha yang lakukan atau bersandar pada makhluk lainnya yang sama-sama lemah. Allah ta’alaberfirman,
وَعَلَى اللّهِ فَتَوَكَّلُواْ إِن كُنتُم مُّؤْمِنِينَ
“Dan hanya kepada Allah hendaknya kamu bertawakal, jika kamu benar-benar orang yang beriman.” (QS. Al Ma’idah: 23)
Namun perlu difahami bahwa tawakal yang benar adalah tawakal yang disertai dengan ikhtiar (usaha). Telah menjadi sunnatullah bahwa segala sesuatu memiliki sebab dan akibat. Tidak benar jika ada orang yang mengatakan bertawakal kemudian berpangku tangan dan meninggalkan sebab atau ikhtiar. Pada hakekatnya orang yang seperti ini bukan orang yang bertawakal, tetapi seorang pemalas.
SD Birrulwalidain Muhammadiyah Sragen dalam mendidik santri-santri nya mencoba menyeimbangkan antara berihtiar semaksimal mungkin serta bertawakal kepada Allah Subhanahu wata’ala. tak mudah memang mengukir karakter berbagai watak santri untuk memiliki sifat yang gigih dalam berusaha namun juga selalu ingat akan Kuasa dan karunia Allah. melalui momentum Penilaian Akhir Semester ( PAS ) semester gasal ini santri diajak untuk membiasakan selalu belajar mandiri dengan gigih, “dibarengi” dengan tawakal sholat duha bersama setiap pagi menjelang ujian dilaksanakan. melalui aktifitas rutin tersebut diharapkan para santri unggul dalam akademis dan memiliki jiwa spiritual yang selalu meg-Esakan Allah SWT.
#BirrulWalidain #TaqwaCerdasMandiri #Qur’anicSchool #PAS #SemesterGasal #2018/2019
